Selasa, 21 Desember 2010

Wanita yang Tidak Pernah Merasakan Takut


Siapa yang tak heran saat seorang wanita tiba-tiba berlari menuju ular besar yang melintasi jalanan kemudian mengangkat dan memindahkannya ke rerumputan. Wanita tersebut, yang identitasnya disamarkan sebagai SM, dikenal oleh keluarga dan tetangganya tidak pernah mengenal takut. Dia tidak takut saat diserang oleh wanita lain yang lebih besar, ataupun berhadapan dengan pisau dan senjata api.

Para ahli yang tertarik dengan wanita itu kemudian melakukan penelitian terhadapnya. Beberapa obyek yang menimbulkan rasa takut disodorkan kepadanya, seperti ular, laba-laba, rumah hantu, dan film horor. Tapi SM tidak menunjukkan rasa takut sama sekali.

Kemudian diketahui bahwa dia menderita suatu penyakit langka, yaitu penyakit Urbach-Wiethe yang merusak amigdala, suatu struktur sebesar kacang yang terletak jauh di dalam otak. Pada hewan percobaan, amigdala memang berperan penting dalam mencetuskan respon takut. Namun ini merupakan penelitian pertama pada manusia yang menderita kerusakan amigdala. Penelitian ini memastikan bahwa amigdala juga berperan pada timbulnya rasa takut pada manusia, seperti dilaporkan pada jurnal Current Biology.

SM memang tidak bisa merasakan takut, namun emosi-emosi lain dapat dia rasakan. Dia memang mengatakan tidak menyukai ular, namun ketika disodorkan ular dia tidak menunjukkan rasa takut. Tidak adanya rasa takut bukan berarti tanpa resiko. Sudah beberapa kali SM menghadapi kondisi-kondisi yang mengancam jiwanya. Ketidakmampuan mendeteksi adanya bahaya bisa melukai dirinya sendiri.

Lebih lanjut para peneliti mengatakan bahwa hasil penelitian ini dapat diterapkan pada penderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Penderita gangguan stres pasca trauma, seperti para veteran perang sering mengalami ketakutan saat keluar dari rumah, seolah-olah setiap hari bahaya seperti di medan perang masih mengancam dirinya. Para ahli psikoterapi berusaha meneliti cara mengatasi hiperaktivitas amigdala pada para penderita PTSD ini. Namun kendala yang timbul adalah sedikit sekali penderita dengan kerusakan amigdala untuk diteliti lebih lanjut. Sehingga penelitian intensif akan terus dilakukan pada SM sebagai pasien satu-satunya.

Sumber: LiveScience2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar