Rabu, 15 Desember 2010

Pasien Pertama yang Sembuh dari AIDS


Timothy Ray Brown bisa dibilang beruntung, pasien leukeumia yang juga menderita AIDS ini dinyatakan sembuh dari penyakit AIDS nya setelah menjalani terapi stem cell berupa transplantasi sumsum tulang untuk penyakit leukeumianya. Brown, yang sebelum identitasnya diungkap dikenal sebagai Pasien Berlin, menerima transplantasi sumsum tulang untuk leukeumianya pada tahun 2007. Dokter yang menanganinya kemudian melaporkan, pada pemeriksaan lanjutan didapatkan bahwa infeksi HIV yang ada padanya telah benar-benar disembuhkan.

Kasus ini kemudian dipresentasikan pada Konferensi Infeksi Oportunistik dan Retrovirus di Boston tahun 2008, lebih lengkapnya lagi dipublikasikan melalui New England Journal Medicine awal 2009. Dan publikasi terbaru menyatakan bahwa pemeriksaan terakhir pada Brown didapatkan bahwa dia sudah sembuh dari infeksi HIVnya.

Proses pengobatan yang dilalui Brown memang tidak gampang. Brown mendapatkan donor sel stem dari pendonor yang memiliki gen yang kebal terhadap virus HIV. Diperkirakan hanya ada 1 persen individu di Eropa Barat dan Utara yang memiliki gen tersebut. Sebelum dilakukan transplantasi sel, Brown harus mendapatkan terapi radiasi dan kemoterapi untuk menghancurkan sel-sel imunnya yang sudah terinfeksi. Juga diberikan obat-obat penekan sistem imun supaya tidak terjadi reaksi penolakan terhadap jaringan yang akan didonorkan. Baru kemudian transplantasi dilakukan dan obat-obatan antiretroviral yang sebelumnya diminum segera dihentikan pasca transplantasi.

Apa yang terjadi pada Brown ini merupakan keajaiban medis yang dianggap sebagai hadiah untuk perayaan hari AIDS sedunia kemarin. Para peneliti kemudian berusaha memfokuskan pencarian pengobatan AIDS ke arah terapi sel stem ini. Sejauh ini didapatkan dua solusi untuk memperoleh sel stem yang kebal terhadap HIV, yaitu pertama mendapatkan jaringan donor dari individu yang kebal terhadap virus HIV. Namun kendalanya adalah individu yang kebal tersebut jarang sekali. Kedua yaitu dengan menciptakan sendiri sel stem kebal HIV, walaupun akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar. Mengingat kesulitan-kesulitan tersebut, apabila memang terbukti efektif, terapi sel stem ini sementara hanya akan dilakukan pada pasien dengan kondisi yang sudah tidak bisa diobati dengan terapi lain.

Diolah dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar